Landmark Pengantin Dari Bandar Jaya

DSCN1946 DSCN1935 DSCN1941

Peristiwa ini terjadi saat 2010 akhir, waktu Ibu pertama kali datang ke Lampung. Saat itu kami mau mengantar Ibu pulang ke halte bus di Bandar Lampung. Hehehe, iya waktu itu masih zaman susah kali ya, saya nggak punya duit buat beliin ibu tiket pesawat. Hehehe, anyway, bukan itu masalahnya, ibu saya mah kalau naik pesawat sendiri nggak berani. Takut salah masuk ruang tunggu, tambah bingung lihat ramainya Bandara Bapak Negara Kita yang sudah nggak karuan. Ya macem-macem alasan. Karena ingin memberikan pengalaman yang berbeda, saya pilih jalur ini untuk mengantar ibu pulang. Jalur ibu berangkat ke kebun tebu melewati Metro, sedangkan jalur pulang melewati Bandar Jaya. Ada landmark unik di daerah Gunung Sugih. Ada landmark tangan yang dihias dengan adat Lampung, landmark pengantin Lampung yang saya nggak tahu pakai adat Lampung yang mana. Ada juga landmark penghias kepala cowok Lampung.
Jadi pengen cerita landmark. Nggak sih, nggak mau cerita asal muasal kata atau sejarahnya. Terlalu berat kalau malam-malam begini. Tren yang saya lihat akhir-akhir ini, banyak kota yang berlomba-lomba membangun landmark unik. Ya landmark kan tempat foto-foto. Suatu kota bisa langsung dikenali lewat landmarknya. Seiring waktu landmark ada yang jadi terkenal banget macam menara Eiffel di Paris, ada juga yang (maaf) mau difoto pakai gaya bagus pun orang masih nanya ini dimana. Landmark kan nggak bisa dipisahkan dari sejarah landmarknya sendiri. Misal di kota Magelang. Ada bangunan menara air yang terkenal yang konon kabarnya dibangun pas zaman Belanda. Bangunan ini khas banget, soalnya tempat berdirinya di alun-alun. Menurut saya orang akan lebih mengenali bangunan ini sebagai kota Magelang daripada patung Diponegoro yang relatif baru dibangun. Saya aja sempat kaget ada bangunan tersebut. Ya mungkin dalam 20 tahun ke depan bolehlah patung Diponegoro jadi terkenal juga sebagai landmark Magelang. Tapi itu kan nanti, setelah bener-bener banyak orang yang mengasosiasikan Magelang dengan patung tersebut. Toh sebenarnya juga nggak banyak yang tahu kenapa malah patung Diponegoro dibangun disitu. Hayo pada tahu nggak, hehehe. Ini kok saya malah melantur.
Kembali ke landmark di Gunung Sugih, Lampung. Kurang menggigit ya. Rasa-rasanya orang yang pernah ke Lampung aja yang bisa paham itu dimana. Nggak seperti Monas atau Tugu Yogya yang begitu terkenal. Ah yo wis, anyway, ini saya kenalin landmark dari Lampung. Lumayan bisa jadi pemantik buat googling yang penasaran sama adat Lampung (semoga). Wish the readers a good health and prosperity. Ciao 😉

Tinggalkan komentar